Headlines News :
Home » , » Budidaya Ternak Babi dengan Organik Nasa

Budidaya Ternak Babi dengan Organik Nasa

Written By Unknown on Senin, 04 April 2016 | 06.58.00




Ternak babi di Indonesia sudah lama dikenal masyarakat. Hasil produksi peternakan babi  dapat memberikan keuntungan yang optimal untuk pemiliknya. Ada beberapa hal yang di butuhkan pada manajemen pemeliharaan dan budidaya babi agar hasilnya sesuai dengan harapan. Maka dari itu harus benar-benar diperhatikan langkah-langkah dalam budidaya.

Langkah-langkah Budidaya

1. Memilih bibit yang baik

Pemilihan bibit yang baik merupakan langkah awal keberhasilan suatu usaha peternakan. Syarat-

syarat yang perlu diperhatikan pada waktu memilih bibit:

    a.    Babi yang sehat, bentuk tubuh yang baik ciri-cirinya : letak puting simetris dan jumlah 12 buah

kiri dan kanan, ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas, tubuh yang padat dan
   kompak, kaki yang tegap dan kokoh, tubuh yang panjang dibandingkan dari babi-babi yang sama
   umur.
   b.      Anak babi yang akan di ternakan sebaiknya berasal dari induk yang sering menghasilkan anak
      banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari 5 ekor dalam satu kelahiran dan sanggup atau  menjaga anak-anaknya sampai saat lepas susu, maupun pejantan yang sanggup atau mempunyai kemampuankawin serta menghasilkan anak lebih dari 5 ekor.

2. Pemeliharaan
Anak babi sejak lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa kritis sebab anak babi sangat sensitif dan tidak berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Kematian anak babi sangat menonjol apabila tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak kurang baik. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal dalam pemeliharaan anak-anak babi misalnya:
- Pembuatan kandang dengan sekat pengaman dalam kandang.
- Menjaga kebersihan kandang secara teratur dan kontinyu.
- Segera setelah anak babi lahir, tali pusar diolesi obat merah untuk menghindari infeksi.
- Memberi makan dan minum secara teratur.
- Bila induk babi mati, anak babi yang masih kecil dapat dipisahkan ke induk yang lain atau diberi susu pengganti sebanyak 0,2-0,4 liter/ekor/hari sampai umur 4-5 minggu. Babi jantan yang digunakan sebagai pejantan pada umur 10 bulan dapat mengawini 1 sampai 2 ekor babi betina/hari dan dalam seminggu jangan lebih dari 3 kali kawin. Perbandingan jumlah pejantan dan induk babi  1 ekor : 8-10 ekor. Anak babi yang tidak digunakan sebagai calon pejantan sebaiknya segera dikebiri berumur kira-kira 3 minggu. Babi yang digunakan sebagai calon induk dikawinkan pertama kali pada umur 9 bulan, sedangkan induk babi yang baru melahirkan sudah dapat dikawinkan kembali setelah umur 12 minggu atau setelah anaknya disapih.

Hal-hal proses reproduksi pada babi yang perlu diperhatikan dalam siklus pemeliharaan teknis
adalah sebagai berikut:
- Umur kawin pertama betina 10 - 12 bulan dan jantan 8 bulan .
- Umur melahirkan pertama kurang lebih 14 bulan.
- Berat lahir 1 - 1,5 Kg
- Jumlah anak yang dilahirkan 7 - 14 ekor /induk
- Pertambahan berat badan perhari 450 – 500 gram
- Siklus birahi : 21 hari
- Lama kebuntingan lebih kurang 114 hari (3 bulan, 3 minggu, 3 hari )
- Kembali dikawinkan setelah melahirkan 5 – 7 hari setalah penyapihan
- Frekuensi melahirkan 2 x dalam setahun
- Umur dan berat jual 8 - 9 bulan, lebih kurang 80 - 100 Kg
- Kemampuan jantan untuk mengawini betina 2 - 3 ekor betina
Cara mengawinkan babi betina dimasukkan kekandang, pejantan dibiarkan bersama-sama

dalam beberapa hari



3. Perkandangan

Ada dua jenis kandang untuk peternakan babi.

1. Jenis kandang tunggal : Kandang yang terdiri satu baris memanjang yang dipetak-petak.

2. Jenis kandang ganda : Kandang yang terdiri dari dua baris yang letaknya saling berhadapan atau mempunyai jalan ditengah untuk dapat memberikan pelayanan dan perawatan terhadap ternak babi.


Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang babi :

a. Kandang dibangun dengan model terbuka dibagian atas dinding kandang, supaya mendapat cukup sinar matahari Dan pertukaran udara yang cukup baik. Bagian bawah kandang kalau memungkinkan dapat dibuat tembok setinggi 1 meter.
b.Lantai kandang sebaiknya dibuat dari dasar yang kuat dan kalau memungkinkan dapat dibuat lantai semen, tetapi usahakan jangan terlalu licin serta sedikit miring.
c.Disamping kandang dibuat saluran air, yang berfungsi membuang kotoran sewaktu membersihkan kandang. Lebar maupun dalam saluran kurang lebih 25 cm dan agak miring, kemudian letak pembuangan kotoran agak jauh dari kandang.
d.Atap dapat dibuat dari seng tetapi sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menyerap panas misalnya daun sagu atau daun alang-alang.
e. Luas kandang :
- Kandang beranak dengan ukuran 2,5 meter panjang dan lebar 1,5 meter
- Kandang untuk ekor pejantan berukuran 3 x 2 meter.
- Kandang untuk babi berumur 3 bulan - 1 tahun dengan ukuran panjang 1 meter dan lebar 1 meter untuk tiap ekor.


4. Ransum dan Cara Pemberiannya

Makanan untuk babi biasanya merupakan campuran basil-basil pertanian dan basil-basil ikan, sisa-sisa dapur/warung, hijauan muda sebagai sumber vitamin seperti kangkung, keladi, ketela pohon, garam dapur dan lain-lain. Susunan makanan yang diberikan seperti bungkil kelapa, dedak, jagung, sisa-sisa ubi kayu, ubi jalar dan daun-daun ikutan pertanian.

Jumlah makan yang diberikan:

- Untuk anak babi berumur kurang lebih 8 minggu 0,25 kg/ekor/hari
- Untuk anak babi berumur 1 tahun sebanyak 2 kg/ekor/hari.
- Untuk induk yang tidak menyusui/ tidak bunting kurang lebih 2 kg/ekor/hari.
- Untuk induk babi yang bunting sebanyak kurang lebih 2,5 kg/ekor/hari.
- Untuk induk menyusui 2 kg/ekor/hari ditambah dengan jumlah anak dikalikan 0,25 kg/ekor/hari.
- Untuk pejantan sebanyak 3 – 4 kg/ekor/hari.
Makanan diberikan 2-3 kali sehari dan tidak mutlak harus dimasak karena zat-zat vitamin dalam campuran makanan yang dimasak akan rusak atau hilang, namun ada pula yang perlu dimasak seperti ubi kayu, daun keladi dan kacang kedelai sebab mengandung racun, dapat menimbulkan gatal gatal, mengandung zat anti metabolik. Ternak babi disamping membutuhkan makanan juga membutuhkan air minum yang bersih setiap hari dan disediakan secara tak terbatas dalam kandang sehingga babi dapat minum sesuai dengan kebutuhannya. Selain pemberian hasil samping dari pertanian dan konsentrat sebagai pakan utama, masih dibutuhkan pakan pelengkap yang mengandung gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada pakan utama untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak.  Sehingga tujuan atau target dari budidaya ternak yaitu memiliki ternak  dengan pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai  pakan  pelengkap  maka  PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNAPlus. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Babi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak. 
VITERNAPlus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu : Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
·         Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh babi dari serangan penyakit.
·         Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K,  Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme  dalam tubuh.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat dengan dosis :
0,5 cc atau ½ tutup botol VITERNA/ekor/hari. Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air komboran atau air minum. Dosis ini berlaku untuk seluruh umur babi. Produk NASA tidak menimbulkan kemajiran dan keguguran.



5.  Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Dalam menjaga kebersihan kandang, kotoran babi harus ada penampungnya yang baik Dan jauh dari kandang. Sistim pengairan dalam kandang harus baik dan dialirkan dalam bak penampungan yang jauh dari kandang.

Beberapa penyakit yang sering menyerang  ternak babi antara lain : Brucellosis, Kholera, Penyakit Merah/Erisipelas, Anthrax, penyakit Ngorok, Scabies/Kurap dan Castro Enteritis.

Untuk mencegah penyakit dapat dilakukan vaksinasi secara teratur dan pemberian obat sesuai jenis penyakit yang menyerang.



6. Penanganan Panen / Pasca Panen

Untuk ternak babi biasanya dipanen dalam keadaan hidup dengan berat badan sesui dengan fase pemeliharaan. Sebagian kecil ada yang dipotong di rumah potong khusus, biasanya ternak babi dipotong pada malam hari menjelang pagi.



7. Pemasaran

Pemasaran ternak babi untuk ekspor harus dalam keadaan hidup dan memenuhi kualitas yang diminta negara importir. Sebagian yang dipasarkan di pasar dalam bentuk daging dan kulit babi di tempat khusus 

Sumber: Anonim, 1993. Irian Jaya Dalam Angka

Anonim, 1974. Beternak Babi. Penerbit Yayasan Kanisius

Anonim, 1986. Teknik Beternak Babi, Deptan.



INFO PRODUK NASA PADA TERNAK BABI 

Produk yang digunakan : Viterna, POC NASA
Kandungan Viterna, POC NASA : Protein, mineral, vitamin yang berasal dari bahan-bahan organik/alami, bukan kimia/sintetik.
Cara pemakaian dan dosis : Viterna dan POC NASA, masing-masing setengah tutup dicampur pada pakan basah/komboran sebanyak 5 kg, diberi setiap hari.
Waktu pemberian : Pagi atau sore hari
Pemberian produk NASA tidak menyebabkan kemajiran/kemandulan atau keguguran.
Keunggulan Produk NASA pada babi :
Ø  Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
Ø  Merupakan pakan tambahan yang berperan sebagai sumber protein, mineral dan vitamin.
Ø  Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
Ø  Meningkatkan nafsu makan
Ø  Mempercepat adaptasi babi terhadap pakan, pada saat pertama kali masuk kandang.
Ø  Mengurangi kestresan pada babi baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah babi divaksinasi atau saat babi dalam proses pengobatan
Ø  Mempercepat pertumbuhan babi
Ø  Mengurangi bau kotoran
Ø  Meningkatkan kesehatan babi
Ø  Meningkatkan kualitas daging babi dengan bentuk lebih padat dan rendah lemak.
Share this article :

2 komentar:

 
Support : Creating Website | Rusman Mokoolang | Distributor Resmi PT. Natural Nusantara
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Distributor Pupuk Organik Nasa - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template